Kamis, 25 November 2010

THE NICHE AND THE STRATEGIC GROUP: THE NICHE-BREADTH STRATEGY


THE NICHE AND THE STRATEGIC GROUP: THE NICHE-BREADTH STRATEGY
                              

THE NICHE AND STRATEGI GROUPS

Sejak tahun 1970-an, konsep dari strategis group telah berkembang didalam organisasi industri ekonomi dan penelitian manajemen strategis literature. Strategis group adalah kumpulan perusahan-perusahan didalam industri yang mengejar strategi yang sama. Menurut Porter (1980) konsep strategic group adalah level analisis yang berada diantara level antara perusahaan dan level industri. Contoh sederhananya, contoh hipotesis, sebuah industri manufaktur mata pisau yang terdiri dari dua kelompok perusahaan. Satu group mungkin mempunyai spesialisasi dengan kualitas unggul dan lebih mahal harga pisaunya dan kelompok yang lain terdiri dari perusahaan yang beroperasi pada tingkat yang lebih rendah dari dimensi harga dan kualitas.
 Konsep dari kelompok strategi pada dasarnya ditujukan pada hasil kerja dari Hunt (1972) dan Porter (1980) mengelaborasi konsep ini. Perkembangan trend penelitian tahun 1980-1990 menghasilkan banyak studi. Barney dan Hoskisson

Salah satu pendekatan metodologis  yang lazim menggambarkan strategic group melalui cluster-analisis finasial atau data accounting untuk mendefiniskan strategic group dan berusaha untuk menghubungkan antar anggota sebagai upaa untuk mengukur kinerja, semisal keuntungan. Metode yang lain termasuk Porter (1980) methode utama yang melibatkan dimensi strategis dan kemudian meletakan perusahaan dalam axes tersebut untuk mendefinisikan kelompok. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi keinginan dari perusahaan the niche-breadth strategy pada chapter berikutnya. Penggunaan analisis cluster telah dikritisi pada sisi ontologis (lihat Barney dan Hoskosson, 1990). Karena analis cluster senantiasa menghasilkan kumpulan cluster, pertanyaannya kemudian menjadi apakah cluster adalah entitas yang nyata atau hanyalah artifak dari metode. Hal ini bukanlah masalah yang tidak dapat diatasi  sebagai bentuk dari penggunaan teknis cluster validasi. Bagaimanapun juga, masalah yang lain pada awal studi adalah bahwa penelusuran perbedaan kinerja lintas kelompok atau cluster terbukti sukar dipahami dan tidak memuaskan.

Pendekatan terbaru untuk mengidentifikasi strategic-group disebut dengan pendekatan kognitif, bersandar pada laporan dari industri partisipan atau informan. Menurut Peteraf dan Shanley, “Studi dari manajerial kognitif  menunjukan bahwa eksekutif  berniat untuk mengamati industri mereka dalam hubungannya dengan group atau perusahaan. Teori yang coba dikembangkan adalah untuk menjelaskan bagaimanakah strategic group berkembang didalam industri dan bagaimana group mempengaruhi tindakan perusahaan dalam industri.

Meskipun tidak ada studi dari strategic group yang didasarkan pada industri komunikasi, Chan-Olmsted mengajukan beberapa analsis yang mencoba menghubungkan konsep dari strategic group dan teori niche dengan kalimat : “ Dengan cara menyeleksi perbedaan niche, strategic group menghindari perilaku kompetisi yang tidak penting dan bersama-sama maju dengan jalan berbagi ‘lingkungan’.

Apa yang Chan-Olmsted anjurkan adalah level analisis yang baru pada penelitian niche. Pertama, tidak ada perusahaan yang ‘kembar identik’ meskipun mereka kerap berbagi kesamaan-kesamaan penting. Hal ini sejalan dengan apa yang telah dijelaskan oleh McKelvey dan Aldrich tentang dua pendekatan utama untuk mempelajari organisasi  bahwa semua organisasi tidak sama dan semua organisasi berbeda. Strategic group memfokuskan pada kesamaan dan perbedaan, menyatukan dua kutub pendekatan. Oleh karena itu, konsep strategic group, yang membiarkan kesamaan dalam kelompok dan perbedaan diantara kelompok, mempunyai peranan dalam kajian kompetisi dan koeksistensi.

Mikrolevel niceh terletak di tingkat dalam perusahaan dimana level makroskopik niche dikonseptualisasikan pada level industri. Diantara level mikro dan makro, konsep strategic group menjadi penghubung yang penting  sebagai jalan untuk mengkonseptualisasikan variasi dalam industri pada level yang lebih tinggi dari pada sisi individual. Konsep dari strategic group ini dapat diilustrasikan pada industri surat kabar.

Pertama, jelas bahwa klasifikasi common sense  dari surat kabar sebagai pembeda tunggal kemungkinan an accurate one. Semua surat kabar dianggap sebagai anggota dari populasi yang sama yang bersandar pada sumber yang sama : periklanan atau penjualan atau kombinasi dari dua sumber daya. Selanjutnya, surat kabar menggunakan teknologi yang sama dan sering kali menyewa pekerja dari tempat yang sama. Meskipun surat kabar, sebagai anggota dari industri yang sama, adalah mirip,  konsep strategic group menganjurkan kepada kita untuk bertanya jika kelompok tersebut berada dalam  industri.

Tiap-tiap layer atau segment geografis, telah digambarkan sebelumnya di chapter 1 dan 2 yang merepresentasikan strategic group. Intinya : masing-masing dari layer tersebut mempunyai jenis surat kabar  yang berbeda, tergantung dari kondisi ekologi yang ada.

Sebagai contoh, koran di suburban melayani pengiklan dan pembaca dalam kapasitas lokal dan berbeda dengan metro daily yang jangkauannya lebih luas.


NICHE-BREADTH STRATEGI
Istilah “konglomerasi” menjadi istilah yang sangat sentral. Istilah ini sering digunakan untuk menjelaskan sebuah perusahaan komunikasi yang besar.  Dalam Istilah ekonomi, yakni perusahaan terbuka secara umum terdiri dari perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang tidak berhubungan (Barrow 1997). Penulis membagi topiknya kedalam sebuah genre seperti Berita TV, Surat Kabar, Penerbitan buku, Program anak2, dan Perusahaan-perusahaan Hollywood memproduksi film dan televisi. Perusahaan ini berusaha untuk melakukan usaha untuk untuk melakukan operasi dalam beberapa usaha industry media.
Bukan rahasia lagi bahwa beberapa perusahaan besar memposisikan dirinya sebagai competitor dominan melalui merger dan akuisisi dalam memulai usahanya, sebagai contoh gabungan antara perusahaan “Information-Entertainment”. Maney (1995) mengkharakterkan mereka sebagai bentuk dari “Megamedia”. Seperti misalnya Hallmark yang beroperasi dalam berbagai macam industry komunikasi.
Pada tahun 1980an tren merger ini kemudian didengungkan dengan sebuah kata “Sinergi”. Yang didefinisikan yakni prinsip-prinsip penting yang transfer pesan simboliknya melewati batasan media, sebuah sinergi yang membuat keseluruhannya lebih besar dan lebih menguntungkan dari pada jumlah bagian-bagian terpisahnya.
Pembahasan ini mencoba mlihat bentuk baru dari K-Selection beroperasi dalam industry komunikasi. Recall menyatakan bahwa K-Selection dikarakterkan dengan kompetisi yang hebat diantara faktor-faktor lain, populasi dari oeganisasi dekat dalam membawa kapasitas dari lingkungannya dan seleksi yang berukuran besar, kemampuan kompetisi dan sumberday yang lebih tinggi digunakan per-unit.
Menurut porter (1980), sebuah perusahaan “Strategi kompetitif adalah kombinasi dari tujuan akhir yang perusahaan tersebut berjuang untuk mendapatkan hal yang dicari. Korporasi yang menggunakan Niche Breadth stratgi yag pertama, variasi perusahaan, dimana stratedinya tidak hanya digunakan untuk single company tetapi digunakan untuk perusahaan besar atau organisasi besar.  Variasi korporasi di bentuk dengan dua tingkatan: level pertama, Strategi, adalah bagaimana berkompetisi dalam tiap-tiap pasar atau industry dimana perusahaan beroperasi. Yang kedua, strategi corporate, yakni bagaimana kantor perusahaan seharusnya  seharusnya mengatur divisi mewakili pilihan perusahaan dari industry yang dlakukan.
Secara Normal niche didefinisikan adalah level dari populasi atau industry. Pengertian Niche Breadth strategi digunakan untuk perusahaan tunggal.
Inti dari ini berusaha untuk menciptakan perusahaan besar untuk mengeksplotasi bermacam-macam sumberdaya semaksimal mungkin. Strategi ini terdiri dari 4 elemen: Scale atau Size sebagai definisi dari penghasilan, deversifikasi, operasi multinasional dan eksploitasi ekonomi.
Kreteria scale dengan menggunakan rangking dari penghasilan yang diperoleh perusahaan komunikasi yang diterbitkan oleh Communications Industry report. Diversifikasi, perusahaan-perusahaan diseleksi dari varian struktur yang mana divisi-divisi didalamnya mewakili bisnis media yang berbeda. Yang ketiga dan keempat, ditaksir dengan menguji laporan tahunan perusahaan selama tahun 1987-1999. Hasil proses ini didapatkan 4 perusahaan: #1 Time warner, #2 Disney, #3 Viacom, dan #4 News Corporations
Skala
Skala adalah sarana untuk mencapai keunggulan atau keuntungan secara kompetitif,  karena biasanya melibatkan akses perusahaan ke modal yang lebih besar baik itu melalui sumber daya sendiri atau kemampuan untuk memperoleh dana di pasar modal. Sebagai contoh, adanya akses modal memungkinkan organisasi mencapai keberhasilan dalam bersaing untuk keahlian media yang mahal di level mikro atau level makro untuk terlibat dalam akuisisi atau joint venture (usaha bersama). Karena persyaratan modal perusahaan-perusahaan besar, skala juga menjadi penghalang untuk masuk. Akan tetapi tidak selalu perusahaan yang bersekala besar mengikuti the niche-width strategy.
Penganekaragaman Bisnis
Definisi yang paling sederhana dari diversification adalah perusahaan yang beroperasi di berbagai bisnis atau industri. Sebagai contoh ada empat perusahaan media besar yang melakukan diversification:
Time-Warner
Walt Disney Company
Viacom
News Corporation
·         Cable Systems
·         Cable Networks
·         Entertainment
·         Publishing
·         Broadcasting
·         Creative Content
·         Theme Parks

·         Network and Broadcasting
·         Entertainment
·         Video and Theme Parks
·         Publishing
·         Broadcasting
·         Entertainment Production
·         Publishing
·         Other (non-media interests)

Sedangkan perusahaan yang ada di Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:
Kompas Gramedia Group
Media Group
Group Jawa Pos
·         Penerbitan
·         Toko buku
·         Peyiaran
·         Jasa
·         Penyiaran
·         Penerbitan

·         Penerbitan
·         Penyiaran

Mempunyai bisnis-bisnis yang berbeda dapat mengisolasi/menyekat perusahaan induk dari perubahan-perubahan kinerja setiap cabang bisnis dan dari naik-turunnya siklus bisnis. Sebagai contoh, Picard dan Rimmer (1999) menemukan bahwa perusahaan koran yang mempunyai berbagai bisnis lain lebih mampu menghadapi keadaan resesi (kelesuan dalam kegiatan dagang, kelesuan ekonomi).
Perusahaan yang diversification berbeda dalam pola organisasi mereka (Williamson, 1975). Biasanya, perusahaan induk memberikan pelatihan secara intensif kepada perusahaan yang menjadi cabang bisnis baik dalam hal pengawasan keuangan maupun yang lainnya.
Selain itu, melalui subsidi silang memungkinkan sebuah divisi yang mendapatkan untung besar untuk membiayai divisi lain yang sementara belum maksimal, sehingga bantuan keuangan dapat disediakan dari dalam perusahaan itu sendiri. Bagaimanapun juga, sangat mungkinkan bagi sebuah perusahaan yang terlibat dalam beberapa bidang usaha tetapi masih tergantung pada industri tunggal. Sebagai contoh selama tahun 1980-an, CBS mempunyai bidang usaha yang beragam akan tetapi sebagian besar masih tergantung pada pendapatan di televisi jaringan (Dimmick & Wallschlaeger, 1986).
Kekurangan dari diversification antaralain:
·         Jarang terjadi untuk setiap devisi bisnis mencapai kemajuan yang pesat secara bersamaan (sinergi adalah ilusi).
·         Semakin banyak lapisan bisnis maka semakin banyak biaya yang dikeluarkan.
·         Memungkinkan terjadinya bentrokan budaya antar devisi yang dapat merusak kinerja suatu group.
·         Semakin banyak devisi bisnis maka semakin kurangnya fokus dalam mengelola bisnis dan memungkinkan terjadinya kecemburuan antar devisi.

ECONOMIES OF SCOPE
Diversifikasi dalam “The Niche-width Strategy” mendorong munculnya strategi skop ekonomi (economies of scope). Pengembangan sebuah perusahaan atau industri pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari induk perusahaan dan industrinya. Akuisisi yang dijalankan perusahaan, senantiasa mempertimbangkan pula bidang yang ditangani perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi hendaknya dijalankan terhadap perusahaan yang komplementer dengan perusahaan induk.
Dengan dasar pemikiran tersebut, scope ekonomi perusahaan dapat dikembangkan melalui produk kerjasama (joint products) sehingga menghasilkan produk lain. Ada beberapa prinsip yang perlu dijadikan pertimbangkan dalam kaitan dengan produk kerjasama ini:
  1. Biaya yang lebih murah dalam memroduksi produk kerjasama. Hal ini menjadi keharusan ketika dalam proses produksi yang terjadi adalah membagi input dan biaya produksi.
  2. Mengambil keuntungan dari berbagai sumber yang berasal dari satu input. Sebagai contoh, sukses film Aladdin tidak hanya dinikmati perusahaan produsennya semata. Anak perusahaan di bawah holding Disney menikmati sukses Aladdin dengan memroduksi sesuai dengan core produknya. Dari contoh ini, satu gagasan (idea dan input) produksi menghasilkan keuntungan berganda karena dapat dihasilkan produk kerjasama.
  3. Transfer of knowledge. Kesamaan pengetahuan dasar yang diperlukan untuk proses produksi perlu dipertimbangkan dalam produk kerjasama. 
KERJASAMA INTERDIVISIONAL
Untuk menunjang keberhasilan strategi scope ekonomi, belajar dari Disney, setidaknya ada 4 taktik yang harus dijalankan. Taktik ini terkait dengan upaya untuk membangun koordinasi dan sinergi antar divisi di dalam perusahaan.
  1. Kompensasi untuk para eksekutif. Kompensasi para eksekutif diberikan dalam bentuk saham perusahaan. Dengan cara ini, beban keuangan yanggi tinggi tidak menjadi tanggungan masing-masing divisi akan tetapi menjadi terkait dengan kinerja perusahaan. Kinerja saham tidak berdasar pada kinerja divisi, akan tetapi mengacu pada kinerja perusahaan.
  2. Membangun kolegialitas dan komunikasi lintas divisi. Pengembangan forum-forum komunikasi lintas disiplin untuk memungkinkan adanya distribusi dan sharing informasi.
  3. Membangun mekanisme penyelesaian konfilk antar divisi yang memungkinkan terjadinya kerenggangan antar divisi.
  4. "Synergy Czar". Membangun sinergi antar divisi yang relevan. Gagasan yang berasal dari satu divisi, dapat dikembangkan oleh divisi yang lain.



THE NICHE-BREADTH STRATEGY
Pada bagian ini akan ditunjukkan ilustrasi empat firma/perusahaan yang membuktikan beberapa elemen dari niche-breadth  strategy; skala, diversifikasi, skup ekonomi, dan operasi multinasional. Pertama, keempat firma merupakan yang terbaik sebagaimana ditunjukkan dalam kelompok sepuluh penghasilan terbesar. Skala menjamin akses terhadap sumber-sumber dan bertindak sebagai palang masuk. Kedua, kesetiap firma di diversifikasi sebagaimana ditunjukkan oleh langkah D (D measures), dan kemudian disatukan kembali ke dalam penggolongan yang lebih luas. Ketiga, firma-firma tersebut mengungkapkan dari kebijakan publik mereka mengenai skup ekonomi yang dianggap penting. Keuntungan kompetitif di peroleh melalui skup yang ada. Pada masa multiplying distribution, konten yang atraktif terhadap konsumen adalah komoditas yang kritis. Karenanya, kepemilikan atau kendali terhadap pasar konten adalah hal utama yang dibutuhkan. Supaya kemungkinan khalayak menjadi terbagi atas pilihan-pilihan saluran menjadi lebih kecil. Memproduksi konten-konten yang serupa pada dua atau lebih Media, menyediakan keuntungan dan biaya operasi yang lebih efisien kepada perusahaan siaran. Keempat, seluruh perusahaan yang kita analisa ini, disebut telah melakukan operasi multinasional.

ACROSS-INDUSTRY CONCENTRATION
Di sini akan disinggung mengenai potensi efisiensi ekonomis dari niche-breadth strategy. Umumnya, ada dua bentuk konsentrasi dalam industri media, yaitu pada industri media kabel atau surat kabar. Pada buku ini, Albarran & Dimmick (1996) mengungkapkan bentuk baru dari across-industry concentration menunjukkan kemajuan penting dalam industri media. Merger antara American Online (AOL) dan Time-Warner menunjukkan  potensi keberhasilan dari niche-breadth strategy dalam peningkatan pada konsentrasi industri. Merger ini dapat tercipta atas berbagai alasan yang telah diungkapkan dalam pembahasan sebelumnya pada bab ini. Merger ini memberikan akses bagi AOL terhadap kapasitas broadband Time-Warner, sekaligus berbagai consumer brands dalam banyak segmen publishing dari divisi-divisi yang dimiliki Time-Warner. Sementara Time-Warner mendapatkan akses pada internet. Banyak elemen dari niche-breadth strategy yang bisa di eksploitasi dalam bermacam-macam posisi merger antar perusahaan.
Hal  yang terpenting dalam across-industry concentration adalah kesadaran terhadap efek yang ditimbulkannya - yang memang bedampak sangat besar. Pihak regulator sebagai penanggung jawab perlu memberikan perhatian khusus terhadap situsasi ini demi menjamin kelangsungan hidup industri media yang kompetitif dan sehat.


Theory in The Process of Inquiry, Littlejohn dan Foss #7


Human Communications
Chapter 2

Theory in The Process of Inquiry
Teori seperti peta atau seperti buku panduan untuk mengintepretasi, menjelaskan dan memahami kompleksitas dari hubungan manusia. Dalam fokus lain teori diperlukan untuk kehidupan akademik khususnya membantu manusia untuk mengkomunikasikan pengetahuan sebagai paket pengetahuan. Paket pengetahuan ini kemudian menjadi atau menghasilkan cara untuk melakukan esuatu dan menghasilkan forum terbuka untuk diskusi, debate dan kritik. Semua teori adalah abstraksi, yang fokus di hal tertentu. Teori dapat juga mengurangi kesalahan dalam menjalani praktek nyata. Teori sangat dekat dengan dunia nyata, dan terikat secara intim dengan aksi.  Ini merupakan proses sirkular yakni Bagaimana kita berfikir kemudian menggunakan teori yang kita gunakan sebagai acuan tindakan dan bagaimana tindakan kita kamudian dipraktekan dan acuan berfikir kita. Dalam hal ini teori digunakan sebagai kesatuan instruksi untuk membaca dunia dan aksi-aksi didalamnya.
Elemen dasar dari teory adalah konsep, atau kategori. Pakar komunikasi mengamati banyak variable didalam komunikasi dan mengklasifikasikan sesuai bentuk yang dapat diterima. Teoritisi mengidenifikasi konsep dengan symbol, kata dan pengertian-pengertian yang menjadi bagian integral dari teori. Dalam penggalian lebih jauh teori kemudin dibuktikan dengan eksplanasi yakni tentang bagaimana variable berhubungan satu dengan yang lain, menunjukkan bagaimana onsep-konsep berhubngan satu sama lain. Eksplanasi menjawab pertanyaaan dasar dari dari varabel-variabel yang terhubung. Pertanyaan ini kemudian diturunkan menjadi hipotesa untuk melihat dugaan awal peneliti terhadap apa yang akan dibahasnya. Ada dua jenis tipe eksplanasi, pertama Kausal eksplanasi, yakni berusaha menghubungkan kejadian-kejadian sebagai hubungan sebab akibat yang salah satu variable dipandang sebagai hasil dari yang lain. Contoh; memandang bagaimana menjelaskan ke teman mengapa kamu gagal dalam sebuah ujian, bisa saja ketika kamu mengatakan kamu hanya tidak bagus dalam matakuliah ini dan mempunyai guru yang jelek cara mengajarnya. Ini terjadi karena hal-hal diluar yang tidak dapat dikontrol oleh diri. Hal ini disebut sebagai kausal eksplanasi (sebab akibat), Kedua, Eksplanasi Praktis yakni menjelaskan tindakan-tindakan sebagai tujuan berhubungan dimana aksi ini didesain untuk keadaan masa depan. Jika kamu telah mengerjakan ujian dengan baik maka fokusnya bisa “saya butuh untuk menambah IPK rata-rata saya dan belajar lebih keras”.
Eksplanasi dijelaskan lebih lanjut dalam ilmu sosial tradisional, yang metodenya didasarkan empat proses: 1. Mengembangkan pertanyaan, 2. Membuat hipotesis, 3. Menguji hiptesis dan 4. Membuat teori. Pendekatan ini dikenal atu disebut sebagai metode Hypothetico-Deductive, dimana kita dapat mengerti hal yang kompleks kedalam analisis bagian-bagian kedalam variable. Empat hipotesis diatas sebenarnya didasarkan  oleh lima konsep utama, yakni hipotesis, operasi, kontrol dan manipulasi, melipui hukum-hukum dan prediksi. Hipotesis adalah sebuah dugaan tentang hubungan antara dua variable yang didasarkan intuisi dan pengalaman personal.

Paradigma alternatif
Ada 5 prinsip dalam paradigma alternatif
1. Tindakan adalah sukarela
2. Pengetahuan dihasilkan secara sosial
3. Teori-teori itu historis yang merefleksikan tempat dan waktu dimana teori-teori tesebut dibuat
4. Teori mempengaruhi realitas
5. Teori-teori itu sarat nilai yang tidak pernah netral

Perubahan dan Pengembangan teori
Teori seperti alasan-alasan yang dikemukakan oleh pengacara yang menghasilkan pernyataan-pernyataan yang dipercaya layak untuk dipertimbangkan. Pengembangan teori selalu membutuhkan penelitian. Teori memingkinkan investigasi khusus agar dianggap penting. Teori juga berubah dengn berbagai cara. Teori-teori dapat berkembang secara luas bagian perbagian, berpindah dari pengertian satu kepengertian yang lain dari realitas berdampingan oleh penambahan konsep baru ke lama. Bahkan Thomas khun menyatakan bahwa normal science adalah proses pengembangan teori dengan kesepakatan relative diantara ilmuan pada penjelasan basic nature.  Paradigma lama merepresentasikan normal science sedangkan paradigma baru merevisi pandangan-pandangan lama. Paradigma merupakan seperangkat konsep dan variable. Paradigma mengacu pada basic belief dan pandangan dasar tentang fenomena.
Dalam pandangan ini dikenal juga Metatheory yakni bidang yang berusaha mendiskripsikan dan menjelaskan persamaan dan perbedaan diantara teori-teori. Kajian metateori cukup kompleks tapi dapat dikelompokkan kedalam tiga tema besar yakni:
1. Epistemology yakni cabang filsafat yang mengkaji pengetahuan.
2. Ontology yakni cabang filsafat yang mengkaji tentang sifat
3. Axiologi yakni cabang filsafat yang mengkaji tentang nilai

Komentar dan opini peresume
Teori merupakan penjelasan gejala alam secara cermat sehingga kita dapat melakukan prediksi. Bila penjelasan ini telah diuji berkali – kali dan terbukti benar, penjelasan ini dinamakan teori. Penjelasan little John hampir sama dengan pendapat Kerlinger (dalam Jalaludin, 2000;06 ) menyebutkan bahwa teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
Definisi di atas melukiskan ciri – ciri teori ilmiah. Secara terinci teori ilmiah ditandai oleh hal- hal berikut:
1. Teori terdiri dari proporsisi – proporsisi.
2. Konsep – konsep dalam proporsisi telah dibatasi pengertiannya secara jelas.
3. Teori harus mungkin diuji, diterima atau ditolak kebenarannya.
4. Teori harus dapat melakukan prediksi.
5. Teori harus dapat melahirkan proporsisi – proporsisi tambahan yang semula tidak diduga.
Teori merupakan salah satu pondasi dimana seseorang akan membangun sebuah konstruksi penelitian ilmiah.

Teori Sistem, Littlejohn dan Foss, edisi 7


            
Teori Komunikasi
Resume Stephen W Littlejhon
  Theories of Human Communication
Part 1 Nature of Inquiry and Theory,

Chapter 3, System Theory

Dalam teori ini menyangkut dua hal, yakni Cybernetic dan Teori informasi. Cybernetic lebih bersangkutan dengan control dan regulasi dalam sistem, sedangkan teori informasi lebi fokus kepada pengukuran dan pengiriman dari sinyal.

Pengertian sistem
Ada 4 hal untuk menjelaskan tentang sistem:
ώ       Pertama adalah objek, yakni bagian-bagian, elemen-elemen dan variable dalam sebuah system. -
ώ       Kedua adalah system yang terdiri hubungan-hubungan, yakni kualitas atau sifat dari system dan objeknya.
ώ       Ketiga adalah system yang mempunyai hubungan internal diantara objek-objenya
ώ       Keempat adalah system yang berada didalam lingkungan, yakni sebuah system  yang kemudian sesuatu didalamnya mempengaruhi satu sama lain dalam lingkungan dengan bentuk yang berbeda dari bentuk-bentuk yang lain.

System dibagi menjadi dua yakni system tertutup dan system terbuka.
β        System tertutup tidak ada pertukaran dengan lingkungan. Sedangkan system terbuka, menerima energy dari lingkungannya dan mengikrimkannya kembali ke lingkungannya. 
β        Dalam system terbuka sebagai contoh keluarga dimana anggota Dalam keluarga adalah objek-objek. Dan karakter mereka adalah attribute (sifat), sistem keluarga dibentuk oleh intreaksi diantara anggota-anggotanya. Keluarga juga berada dalam lingkungan sosial dan budaya. Keluarga dan lingkungannya mempengaruhi satu sama lain. Pengertian ini yang dinamakan sebagai unit.

Kualitas-kualitas sistem
1. Kesatuan dan saling ketergantungan
      Sistem adalah kesatuan yang unik, yakni terdiri dari bentuk-bentuk yang salng berhubungan  yang berbeda-beda dari sistem yang lain. Dalam konsep interdependensi, satu variable kadang-kadang menyebabkan variabbel yang lain. Variable A menyebabkan B dan menyebabkan C dan seterusnya dalam proses sirkular dan kembali lagi ke variabel A.
2. Herarki
      Sistem cenderung untuk melekatkan satu dengan yang lain. Maksudnya suatu sistem dalah bagian dari sistem yang lebih besar.  Sistem yang lebih besar kemudian disebut sebagai Suprasystem dan yang lebih kecil di sebut dengan subsistem. Contohnya keluarga, dimana keluarga besar merupakan suprasistem, dimana dirinya merupakan bagian dari sistem yang lebih besar dari masyarakat.  Subsistem dari keluarga besar adalah kelauarga inti, dan subsistem dari keluarga inti terdiri dari ayah, ibu dan anak.  Gambaran ini menunjukkan adanya herarki diantara sistem yang lebih kecil dalam sistem yang lebih besar .
3. Pengaturan diri dan control
      Banyak sistem yang berfokus pada tujuan dan mengatur perilakunya untuk mencapai suatu tujuan.
4. Pertukaran dengan lingkungan
      Sistem terbuka berinteraksi dengan lingkungan. Dalam kondisi ini mereka memasukan dan mengeluarkan energy ke lingkungan.
5. Keseimbangan
      Ini kadangkala mengacu pada Homeostatis, ini adalah bentuk dari pemeliharaan diri. Sistem akan selalu mencari titik keseimbangan dan selalu memperbaiki diri jika ada subssistem yang mengganggu sistem lain yang akan mempengaruhi sistem yang lebih besar.


6. Kemampuan berubah dan beradaptasi.
      Sistem harus bisa beradaptasi karena berada dalam lingkungan yang berubah setiap saat. Sehingga selain mempunyai keseimbangan, sistem juga harus mempunyai kemampuan untuk berubah.
7. Equifinality
      Berarti usaha untuk menyelesaikan dengan cara-cara yang berbeda dan dari permulaan yang berbeda. Dalam sistem adaptasi dapat mencapai tujuan dengan kondisi lingkungan yang berbeda.


Teori Informasi
Teori informasi menyangkut studi kuantitatif dari sinyal-sinyal.  Informasi merupakan sebuah ukuran dari ketidakpastian atau entropy dalam sebuah situasi. Sehingga ketika situasi dapat diprediksi secara lengkap maka informasi tidak ada, kondisi ini dikenal dengan negentropy. Informasi sebagai pilihan-pilihan atau aternatif-alternatif, menyediakan seseorang untuk memprediksi hasilnya. Dengan kata lain seseorang membutuhkan fakta-fakta untuk memprediksi hasil dari situasi yang komplek daripada mempresiksi hasil dari sesuatu yang sedarhana. Sehingga dapat disimpulkan dengan kalimat, informasi lebih dalam sebuah informasi akan membuat pilihan-pilihan lebih banyak dapat diambil dalam situasi. Ada istilah yang dikenal sebagai redudansi, dimana keseluruhan pengaturan dari sebuah kalimat sudah terbentuk dan perbagiannya sudah terprediksi.  Kalimat dalam hal ini mengandung ketidakpastian karena tidak dapat diprediksi dengan tepat secara lengkap.

        Transmisi Informasi
Secara khusus transmisi informasi penting digunakan dalam komunikasi elektronik, dimana sinyal dikirimkan melalui sebuah media. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi akurasi transmisi. Yakni Kapasitas Chanel yaitu jumlah maksimal dari informasi yang dapat dikirimkan melalui sebuah chanel dalam waktu tertentu. Sedangkan Throughput merupakan jumlah actual dari informasi dalam sebuah chanel.


        Cybernetic
Yakni kajian dari regulasi dan kontrol dalam sebuah sistem.  Sistem diatur, mencapai tujuan-tujuan dan dan penuh tujuan. Ini merupakan subyek cybernetic atau kajian tentang feedback. Cybernetics berhubungan dengan cara sebuah sistem mengukur efeknya dan membuat penyesuaian yang dibutuhkan. Ide paling simple dari cybernetic  terdiri dari sebuah sensor, komparator dan activator. Sensor menghasilkan feedback kepada komparator dan kemudian komparator mengahasilkan panduan kepada activator yang mengasilkan output yang mempengaruhi lingkungan dengan beberapa cara. Proses dasar dari Output-feedback-adjustment adalah dasar dari cybernetic.

        Teori Dynamic social impact.
Teori ini mengibaratkan masyarakat sebagai sistem komunikasi yang besar terdiri dari subsistem budaya yang banyak, termasuk interaksi individu dengan yang lain. Dimana elemen dasarnya memang individu. Individu berinteraksi dengan yang lain dalam ruang sosial (tempat dmana individu bertemu, berkomunikasi dan bersosialisasi dan mempengaruhi satu sama lain.
Ruang sosial dipengaruhi oleh berbagai macam media komunikasi yang menjadikan orang-orang dapat berkomunikasi dalam jarak, seoerti telephone, email dan media massa.


Komentar peresume
Teori sistem menjelaskan secara sederhana bagaimana dasar dari sebuah sistem dan aplikasinya dalam proses komunikasi.  Hanya saja contoh-contoh yang berhubungan langsung dengan kasus-kasus komunikasi kurang banyak dimunculkan. Terutama bagaimana proses transmisi informasi dengan kasus-kasus yang terjadi dan dibreakdown secara detail dengan menggunakan teori sistem. Penjelasan tentang cybernetic juga tidak terlalu dalam, dalam prakteknya peresume sulit mencarikan contoh yang ideal untuk menjelaskan berbagai kasus dengan teori ini. Termasuk juga menjelaskan bagaimana apilkasinya dalam sebuah riset dengan pendekatan teori-teori tersebut. Namun meski demikian, teori sistem mampu menjelaskan secara umum dan luas (meski belum dalam) tentang beberapa istilah dan kajian baru dalam dunia komunikasi.

***

Theories of Discourse, Littlejohn and Foss, edisi 7



Theories of Discourse
Berbeda dengan tanda dan bahasa yang lebih menekankan pada aspek pesan, bahasan ini mencoba untuk melihat secara lebih dekat bagaimana sebuah pesan di organisasi, digunakan dan dipahami. Tiga masalah discourse analysis:
1. Masalah makna
2. Masalah tindakan
3. Masalah koherensi

Untuk menciptakan komunikasi yang berkelanjutan maka, dua atau lebih individu-individu harus berbagi aturan bagi penggunaan simbol. Tidak hanya mereka harus mempunyai aturan-aturan bagi simbol-simbol tersebut, tetapi mereka harus juga menyetujui hal-hal seperti bagaimana menentukan giliran berbicara, kesopanan, mengejek, memberi selamat, dan sebagainya.
Dalam konteks komunikasi, kegunaan praktis bahasa ia sebut sebagai speech act oleh Austin. Makna suatu bahasa tergantung pada kegunaan aktual dalam kehidupan sehari-hari sebagai language game yang terdiri dari aturan-aturan. Ini adalah unit dasar bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan makna yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Speech tidak dipakai untuk memberikan indikasi pada objek, tetapi digunakan secara aktual melakukan sesuatu- speech act dimana  mengetahui makna kata belum mencukupi, tetapi mengetahui tujuan dari penggunaan kata-kata itu yang lebih vital.

Speech Act  ada 4 hal bagaimana seseorang menampilkan acts utterance act; propositional acts; illocutionary acts; dan perlocutionary acts.
1.       Utterance acts, pengucapan sederhana dari kata-kata
2.       Propositional acts, seseorang mengatakan sesuatu yang orang itu menyakini sebagai kebenaran. Ini merupakan aspek isi dari pernyataan yang mendesain seperangkat kualitas atau asosiasi terhadap objek.
3.       Illucotionary acts, ditujukan untuk mendesain pemenuhan tujuan, seperti janji, permintaan, pertanyaan, harapan, perintah, dll.
4.       Percolution act, pembicara (yang membuat utterance act) mengharapkan orang yang diajak bicara tidak hanya mengerti terhadap apa yang dinyatakan tetapi juga orang itu melakukan tindakan karena memahami apa yang dinyatakan tadi

Conversational Analysis
       Mencakup seperangkat metode yang mencermati cara-cara bagaimana orang-orang bekerja bersama untuk menciptakan organisasi sosial. Memberikan perhatian pada apa yang sesungguhnya terjadi pada bahasa, di dalam teks, di dalam discourse, maju dan mundurnya, kapan melakukan giliran berbicara dan bagaimana mengelola sekuen-sekuen pembicaraannya. Bagaimana komunikator menciptakan stabilitas dan keharmonisan (teratur) dalam pembicaraannya. Memberikan perhatian pada berbagai isu.
1. Perhatian pada apa-apa yang dibutuhkan speaker untuk mengetahui tentang conversation- rule conversation
2. Perhatian pada rule violations dan cara-cara orang-orang menghindari atau mencegah dan memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam pembicaraan

Conversational Maxim
1.       Quantity Maxims:  menyangkut prinsip kecukupan. Kita dinilai melanggar prinsip kecukupan, jika mengatakan tidak cukup atau terlalu banyak.
2.       Quality Maxims: Truthful.  melanggar prinsip ini jika yang dikatakan bohong atau tidak mencerminkan kejujuran sebuah tujuan
3.       Relevancy Maxims:  melanggar prinsip ini bila apa yang kita katakan tidak relevan dengan apa yang dibicarakan
4.       Manner Maxims:  membuat ambigu atau ketidakjelasan

Conversational Coherence
Bagaimana kita mengetahui apa yang layak dan tidak layak sehingga conversation itu tetap berjalan dan terorganisasikan dengan baik. Bagaimana conversation ini bekerja (conversation works) dianalogikan seperti sebuah game yang dikontrol oleh seperangkat peraturan. Game ini dapat coherence karena menggunakan rule yang tepat yang ditujukan untuk mendapat tujuan rasional. Aturan ini mencakup rule of the game dan hal-hal rasional apa yang terbentuk yang bermain dalam parameter rules tersebut.

***